Tarung Derajat Tulungagung, sebuah seni bela diri khas Indonesia yang kini semakin langka. Namun, para pecinta budaya Nusantara terus berusaha untuk mempertahankan warisan ini agar tetap hidup dan berkembang.
Menurut Bapak Suhadi, seorang ahli seni bela diri tradisional, Tarung Derajat Tulungagung memiliki keunikan tersendiri yang harus dijaga. “Seni bela diri ini bukan hanya sekadar olah fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya yang sangat berharga bagi bangsa kita,” ujarnya.
Dalam upaya melestarikan Tarung Derajat Tulungagung, banyak komunitas seni bela diri yang aktif mengadakan pelatihan dan pertunjukan. Salah satunya adalah Kelompok Tarung Derajat Tulungagung Garuda Nusantara, yang dipimpin oleh Ibu Retno.
Ibu Retno menyatakan, “Kami senantiasa berusaha agar Tarung Derajat Tulungagung tetap dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Melalui kegiatan-kegiatan kami, kami ingin memperkenalkan seni bela diri ini sebagai bagian dari warisan budaya Nusantara yang patut dilestarikan.”
Namun, tantangan dalam mempertahankan Tarung Derajat Tulungagung pun tidaklah mudah. Minimnya dukungan pemerintah dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya lokal menjadi hambatan utama.
Oleh karena itu, para ahli seni budaya sepakat bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas seni, dan masyarakat luas sangat diperlukan. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan Tarung Derajat Tulungagung dapat terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Nusantara.
Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Suhadi, “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Nusantara, termasuk Tarung Derajat Tulungagung. Mari kita bersatu demi menjaga keberagaman budaya Indonesia yang begitu kaya dan berharga.”