Sejarah dan perkembangan tarung derajat di Tulungagung telah menjadi bagian penting dari warisan budaya yang dilestarikan oleh masyarakat setempat. Tarung derajat merupakan seni bela diri tradisional yang memiliki akar budaya yang dalam di daerah tersebut.
Menurut sejarahnya, tarung derajat telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga saat ini. Dalam tarung derajat, para pesilat menggunakan teknik-teknik bela diri yang kompleks dan membutuhkan latihan yang keras untuk menguasainya.
Perkembangan tarung derajat di Tulungagung juga didukung oleh adanya komunitas-komunitas seni bela diri yang aktif dalam melestarikan tradisi ini. Mereka sering mengadakan event-event tarung derajat, baik dalam bentuk latihan bersama maupun pertunjukan untuk memperkenalkan seni bela diri ini kepada masyarakat luas.
Menurut Bambang, seorang pesilat senior dari Tulungagung, “Tarung derajat bukan hanya sekedar bela diri, tapi juga merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Melalui tarung derajat, kita bisa belajar tentang disiplin, keuletan, dan rasa hormat kepada lawan.”
Dalam perkembangannya, tarung derajat di Tulungagung juga mulai menarik perhatian dari luar daerah. Banyak orang dari berbagai kalangan yang tertarik untuk belajar dan mengenal lebih jauh tentang seni bela diri ini.
Dengan semakin berkembangnya tarung derajat di Tulungagung, diharapkan tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat setempat. Sejarah dan perkembangan tarung derajat di Tulungagung merupakan cermin dari kekayaan budaya Indonesia yang patut kita banggakan.